Cover 1

Almustafa

Almustafa

1923 • 124 pages

Ratings1

Average rating2

15

Saya tidak begitu menikmati karya puisi yang banyak bertumpu pada simbol-simbol. Sayangnya, puisi Kahlil Gibran adalah ragam yang begitu banyak dibumbui dengan perumpamaan. Selain puisinya soal cinta, perkawinan, dan anak, banyak perkataan sang nabi yang saya lewati begitu saja. Bagi saya, seorang nabi boleh saja dan bahkan perlu bertutur dengan perumpamaan. Namun, ia mesti bercerita dengan terang-benerang, memahamkan mana yang betul dan mana yang batil. Sayang Almustafa bukan nabi yang semacam itu, sehingga banyak dari perkataannya yang tidak mampu saya serap karena terlalu samar-samar dan penuh dengan misal yang bisa saya tangkap apa maksudnya. Terpaksalah tidak saya ingat-ingat banyak dari apa yang ia katakan.'

Saya tidak tahu apakah puisi Kahlil Gibran yang lain gaya bahasanya semacam ini atau tidak. Namun, dibandingkan dengan versi terjemahan KPG, versi yang diterjemahkan Pak Sapardi ini lebih bisa dipahami dan dibaca. Barangkali ini karena kosakata yang dipakai lebih umum, dan baris demi barisnya dibuat sesingkat mungkin.

June 17, 2017Report this review