Ratings2
Average rating3.5
District Attorney Nina Frost and her husband, Caleb, face a nightmare when they discover that their young son Nathaniel has been molested, a trauma that has left him mute, terrified, and unable to reveal the identity of his attacker.
Reviews with the most likes.
Nina Frost, pengacara untuk anak-anak yang dianiaya, Bekerja keras memastikan sistem hukum bisa menahan para pelaku kejahatan di belakang terali. Tapi ketika anak laki-lakinya yang berusia lima tahun, Nathaniel, mengalami trauma karena penganiayaan seksual, Nina dan suaminya, Caleb hancur, tercabik-cabik dalam amarah dan keputusasaan di hadapan sistem pengadilan yang menggelikan, sesuatu yang Nina kenal dengan baik. Akhirnya Nina mencari sendiri keadilan bagi anaknya, apa pun konsekuensinya, apa pun pengorbanannya.
Berkomunikasi dgn anak berumur 5 thn memang tidak mudah, terlebih untuk Nathaniel, anak Nina & Caleb yang berhenti bicara semenjak dilecehkan secara seksual oleh orang yg seharusnya dia percaya. Nathaniel sempat diajari bahasa isyarat dgn harapan dia mau berkomunikasi kembali & mengungkap siapa yg telah melecehkannya. Dalam prosesnya, orang dewasa disekitarnya sempat keliru menafsirkan orang yg diidentifikasi oleh Nathaniel.
Melalui buku ini, kita bisa belajar untuk lebih berhati-hati dalam main hakim sendiri hingga bukti menguatkan. Pada akhirnya hukum itu tidak hanya hitam atau putih saja, nmun banyak sekali area abu2 diantaranya.