Ratings14
Average rating3.4
Jessie Kassis adalah orang Kanada keturunan Palestina yang didiagnosa ASD (Autism Spectrum Disorder). Orang Palestina mayoritas muslim namun sejumlah kecil ada yang kristen. Keluarga Jessie termasuk orang Palestina yang beragama Ortodox Yunani (mengutip dari penulis “Ortodox Yunani mirip dengan Katolik Roma”). Itulah kenapa Jessie dan kakaknya bersekolah di sekolah Katolik Holy Trinity.
Jessie yang berusia lima belas tahun baru saja akan memulai kelas 9, bertekad untuk memulai sekolah baru dengan menyimpan rahasia mengenai diagnosa autisnya. Berkat saran dari terapisnya, Jessie membuat daftar tujuan jangka pendek dan jangka panjang.
Walau penulis adalah orang Kanada-Palestina, buku ini bukan mengangkat issue mengenai Palestina, murni sebuah remaja kontemporer. Menurutku buku ini cukup menghibur dengan beberapa kelucuan dan momen menggemaskan, khas remaja. Kupikir aku sudah melewati masa menyukai novel remaja, namun aku cukup terhubung dengan Jessie, terlebih Jessie terobsesi dengan era 90an.
Satu-satunya masalahku dengan buku ini adalah perulangan yang menyatakan bahwa era 90an itu tua dan klasik, sungguh aku tersinggung