Ratings12
Average rating3.6
Dua tahun berlalu sejak pertempuran Gaelung, dimana The Bone Shard Emperor berakhir. Kemenangan pertama yang diraih Kaisar Lin Sukai di Gaelung tidak membuatnya mendapatkan aliansi dengan mudah. Kekaisaran masih dalam kondisi tidak stabil dan Lin kekurangan dukungan.
Dengan gubernur-gubernurnya merencanakan pengkhianatan, kelompok Shardless Few memulai pertempuran juga. Yang lebih buruk, nemesis lamanya, Nisong, bekerja bersama Alanga Ragan, untuk membunuhnya.
Harapan terletak pada sejarah dan legenda mengatakan mitos tujuh pedang, ditempa berabad silam. Jika Lin mampu menemukannya sebelum musuh-musuhnya, Lin mungkin bisa membalikkan keadaan.
Namun jika dia gagal, seluruh kekaisaran akan runtuh.
Sebagai penutup trilogy, The Bone Shard War untukku, memiliki akhir yang memuaskan dan agak emosional. Setelah buku kedua The Bone Shard Emperor yang kurang meninggalkan bekas seperti pendahulunya, The Bone Shard Daughter, aku agak ragu melanjutkan ke buku ketiganya ini.
Namun keputusanku tepat membaca penutup ini. Aku tidak bisa menjabarkan banyak tanpa spoiler. Yang paling memuaskan buatku akhirnya di buku ini kita akan mengetahui apa penyebab pulau-pulau tenggelam. Penutup untuk kelangsungan kekaisaran dan akhir untuk seluruh karakter yang diperkenalkan penulis sangat memuaskan buatku.