Joseon (Korea), 1758.
Anak haram pada masa itu hanya punya sedikit pilihan hidup, terutama untuk anak perempuan. Namun, berkat kerja keras dan tekun belajar, Hyeon, gadis berusia delapan belas tahun, berhasil menjadi perawat di istana. Dengan selalu patuh dan giat bekerja, ia berharap sang ayah akhirnya mau mengakui dirinya. Namun, Hyeon tiba-tiba terjerumus ke dalam politik istana yang kelam dan berbahaya saat dalam waktu semalam, empat wanita tewas terbunuh. Tersangkanya teman dekat dan gurunya sendiri. Maka dengan tekad bulat untuk membuktikan sang guru tidak bersalah, Hyeon diam-diam melakukan penyelidikan.
Ia lalu bertemu Eojin, inspektur polisi muda yang juga memburu si pembunuh. Ketika bukti-bukti mulai mengarah pada sang Putra Mahkota, Hyeon dan Eojin harus bekerja sama membongkar berbagai rahasia mematikan di istana.
Terjemahannya bagus dan mengalir, membuatku penasaran untuk terus membaca. Jujur aku tidak menduga pelakunya siapa, dan tidak mencari-spoiler. Ketika pelakunya terungkap, aku jadi mengerti penulis sudah menyebar petunjuknya di sepanjang buku.
Aku merekomendasikan buku ini untuk penggemar misteri dan thriller, cukup seru untuk diikuti.